Minggu, 25 Desember 2016

CIRI-CIRI MATERIALISME DIALEKTIKA

Secara singkat, ciri-ciri materialisme dialektika mempunyai asa gerak, asas saling berhubungan, asas perubahan dari kuantitatif ke kualitatif, dan asas kontradiksi intrn.
a.      Asas Gerak
Gerak (motion) diartikan perubahan pada umumnya. Gerak adalah salah satu tanda adanya benda. Adanya benda, dari yang terkecil hingga yang terbesar, dari setitik atom hingga matahari, semuanya selalu bergerak. Artinya, selalu berubah, berkembang dan lenyap kadang-kadang gerak itu membentuk suatu keseimbangan sehingga menjadi diam, tidak bergerak. Jadi, pada hakikatnya, diam itupun gerak. Gerak adalah absolut, sedangkan gerak itu relative.
b.     Asas Saling Berhubungan
Perubahan dan perkembangan gerak disebabkan oleh alam semesta ini berhubungan satu sama lain. Perubahan dalam saatu bagian akan menyebabkan perubahan pada bagian lainya. Demikian pula, hubungan itu terjadi diantara masa lampau dan masa kini. (juhaya, 2000 : 107)
c.      Asas Perubahan dari Kuantitatif kepada Kualitatif dan sebaliknya
Menurut Marx, perubahan dari kuantitas dapat mengakibatkan perubahan kualitas. Misalnya, kualitas air akan berubah menjadi uap jika dipanaskan hingga 100 ͦ C, dan menjadi es jika mencair jika air itu bersuhu dibawah 0 ͦ  C. Perubahan kuantitatif selalu berlangsung kontinu dan terus menerus, tetapi merupakan loncatan yang terjadi sewaktu – waktu saja. Titik perubahan dari suatu kualitas pada kualitas lainnya disebut revolusi. ( Juhaya, 2000 : 107)
d.   Asas kontradiksi intern

       perubahan dan perkembangan pun disebabkan oleh adanya suatu kontradiksi di dalam “ dirinya” yang selalu terjadi dalam segala hal. Dalam segala hal selalu ada tesis dan lawannya, antithesis. Kontradiksi antara tesis dan antithesis melahirkan integrase antara keduanya, yaitu antithesis dan sintesis ini kemudian menjadi tesis baru yang mendatangkan antithesis baru pula. Begitulah selanjutnya, dalam setiap hal selalu terdapat pertentangan antara yang lama dan yang baru, antara yang mati dan yang lahir, amtara yang sedang lenyap dan sedang berkembang, demikianlah seterusnya, kecuali sebagai penggangatian atau peniadaan(negation) dari bentuknya terdahulu. Inilah yang dimaksud oleh Engels dengan teorinya, negation of negation atau negasi rangkap. ( Juhaya, 2000 : 107).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar