Minggu, 25 Desember 2016

FILOSOFI POHON MANGGA

FILOSOFI POHON MANGGA
Hampir semua orang pernah melihat pohon mangga, bahkan sudah juga merasakan manis buahnya. Jenisnya yang beraneka ragam, manalagi, golek, harum manis, bahkan saking sulitnya dalam membuat nama, maka digunakan nama daerah, seperti mangga bali, mangga indramayu dll. Adakah pelajaran yang bisa kita ambil dari sebuah pohon mangga? Perlu diketahui, menjelang musim mangga, para petani mulai memangkas sebagian ranting dan cabang dari pohon mangga, bahkan ada yang sampaimelukai dan menyayat kulitnya tetapi tidak sampai ke kambium. Walaupun dengan penuh rasa sakit dan nyeri, namun pohon mangga sadar bahwa ini merupakan salah satu upaya kelangsungan kehidupannya.
Pohon mangga rela melepaskan sebagian anggota tubuhnya sebab yakin pembalasan yang akan diterima, dia akan semakin produktif. Setelah sekian lama menunggu, pembalasan pun mulai nampak. Tumbuhlah daun baru diiringi dengan bunga-bunga kecil di seluruh dahan dan ranting. Hari demi hari, bunga berubah menjadi mangga kecil yang berwarna hijau, bakal buah mangga manis dan menyegarkan. Saudaraku. sadarkah kita, bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar pasti ada sesuatu yang harus kita lepaskan dari diri kita terlebih dahulu. Kita sering kali memohon agar bisa mendapatkan kekayaan yang melimpah, namun pernahkah kita melepaskan sedikit harta kita? Selain sifat dermawan yang dimilikinya, pohon mangga juga mempunyai sifat yang lebih hebat.

Kadangkala ketika buah mangga sudah nampak ranum, banyak anak-anak kecil yang melemparinya. Apa yang dilakukan pohon mangga? Dilempar dengan batu, dibalas dengan lemparan buah mangga. Pernahkan kita membalas kejelekan dengan kebaikan? semoga kita bisa mengambil pelajaran dari pohon manga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar