1. Zaman
Teologis
Pada zaman teologis manusia mempercayai
bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa adikodrati yang
mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut. Zaman Teologis dapat dibagi
lagi menjadi tiga periode berikut.
- Animism. Tahap animism merupakan tahapan paling primitive karena benda-benda dianggap mempunyai jiwa.
- Politeisme. Tahap politeisme merupakan perkembangan dari tahap pertama. Pada tahap ini, manusia percaya pada dewa yang masing-masing menguasai suatu lapangan tertentu; dewa laut, dewa gunung, dewa halilintar dan sebagainya.
- Monoteisme. Tahap monoteisme ini lebih tinggi dari pada dua tahap sebelumnya, karena pada tahp ini, manusia hanya memandang satu Tuhan sebagai penguasa.
2. Zaman
Metafisis
Pada zaman ini, kuasa-kuasa adikodrati
diganti dengan konsep dan prinsip yang abstrak, seperti “kodrat” dan
“penyedap”. Metafisika pada zaman ini dijunjung tinggi.
3. Zaman
Positif
Zaman ini dianggap Comte sebagai zaman tertinggi dari
kehidupan manusia. Alasanya ialah pada zaman ini tidak ada lagi usaha manusia
untuk mencari penyebab-penyebab yang terdapat dibelakang fakta-fakta. Manusia
kini telah membatasi diri dalam penyelidikanya pada fakta-fakta yang disajikan
kepadanya. Atas dasar observasi dan dengan menggunakan rasionya, manusia
berusaha menetapkan relasi atau hubungan persamaan dan urutan yang terdapat
antara fakta-fakta. Pada zaman terakhir inilah ilmuan pengetahuan dalam arti
yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar